Saturday

Hapus Plugun WordPress Melupakan Sampah Di Database

Cara instal plugin tidak jauh beda cara menginstal Themes Wordpress pada umumnya. Saya tidak akan membahas cara instal plugin tersebut, melainkan, kita akan membahas aktifitas plugin yang terinstal dan dihapus kembali.

Pada sesuatu yang kita gunakan misalnya adalah sebuah benda. Benda itu kita ingin memilikinya, namun pada suatu saat kita membuangnya begitu saja. Padahal ada yang ketinggalan sedikit bekas sampah tanpa membersihkan jejak yang menimbulkan penyakit dan lain sebagainya.

Jika kita membuang sampah sembarangan, dapat menyebabkan Banjir, Menjadi Halaman Berkotoran, Timbul Penyakit dan sebagainya. Begitu pula pada website CMS Wordpress yang kita gunakan, termasuk di dalamnya yaitu Plugin yang diinstal sebelumnya dan dihapus setelah tida berguna. Plugin tidak mengenal Anda hanya sekedar mencoba apa gunanya plugin tersebut. Dengan rasa penasaran, anda langsung instal. Setelah rasa tidak berguna, anda menghapusnya.

Plugin yang kita hapus, jangan sempat berpikir semua terhapus. Masih tersisa jejaknya dalam website kita, yaitu pada Database yang kita gunakan pada website saat ini. Database ini sesuatu yang sangat terlupakan, padahal databaselah nyawa pertama saat membuat website pribadi.

Bagaimana cara mengatasi ini? Sayapun bingung cara mengatasi masalah ini secara permanen. Cobalah cari tau cara mengatasinya di sumber terbuka, mudah²an anda bisa temukan di sana.

Jika kita biar begitu saja, pada akhirnya website kita banyak kendala yang menimbulkan eror dan akses terlambat setelah banyak posting dan gambar² yang penting. Jangan heran atau bertanya² jika itu terjadi pada web pribadi anda. :D

Untuk mengatasi ini, saya lakukan dengan membongkar database web pribadi saya dan mecari dengan teliti dan menghapusnya dengan berhati². Jika ingin anda melakukan seperti yang saya lakukan, anda harus extra hati² untuk menghapus table plugin yang meninggalkan jejak.

Jika anda baru membangun website pribadi, saya sarankan agar membuat 2(dua) website yang sama dengan akses folder yang berbeda. Misalnya, web utama adalah folder Public_html dengan akses domainutama.com dan yang kedua di folder Public_html/contoh dengan akses domainutama.com/contoh atau subdomain atau domain yang berbeda misalnya contoh.damainutama.com.

Lalu jalankan dan instal plugin yang anda ingin coba di subdomain yang anda buat sebelumnya, jika berguna dan penting bagi anda, dan pastikan yakin plugin tersebut berguna baru instal di website utama anda.

Jika semua selesai, anda bisa menghapus subdomain anda sendiri atau menjadikan pada suatu saat masih ada kekurangan, anda bisa periksa kembali di subdomain anda pada kemudian hari. Pastikan subdamain tidak terindex di website yang terbuka, misalnya Gooogle dan lainnya karena subdomain itu hanya sekedar melihat contoh² yang dimaksud.

Semoga trik ini dapat membatu Anda yang menbaca.

No comments:

Post a Comment